Source images : shutterstock |
Untuk lampu penerangan di rumah sangat disarankan menggunakan bohlam lampu LED (light-emitting diode) karena dapat lebih menghemat energi.
Bohlam lampu LED sendiri memiliki tingkat konsumsi energi listrik yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan bohlam lampu jenis lain. Selain lebih hemat energi, lampu LED juga sangat awet bahkan mampu bertahan selama 15 tahun.
Mungkin untuk saat ini lampu LED harganya masih terbilang cukup mahal, namun jika dihitung lagi dari segi kualitas barangnya, maka bisa dipastikan bahwa bohlam lampu LED ini lebih murah karena usia pakainya yang panjang mampu bertahan selama bertahun-tahun serta konsumsi energi listriknya yang hemat.
Bohlam lampu LED kini telah tersedia di pasaran dalam berbagai macam jenis, sehingga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih, agar nantinya bohlam lampu LED yang kita beli tersebut tepat atau sesuai dengan kebutuhan kita.
Dalam memilih sebuah bohlam lampu LED. Salah satu perusahaan penyedia berbagai perabotan rumah tangga yakni IKEA Indonesia, membagikan beberapa tips dalam memilih bohlam lampu LED yang tepat sesuai kebutuhan anda, antara lain sebagai berikut :
1. Pahami Istilah Lumen Dan Watt Untuk Mengukur Tingkat Cahaya Maupun Konsumsi Daya Yang Diinginkan
Lumen merupakan salah satu satuan cahaya yang digunakan untuk mengukur tingkat cahaya yang dihasilkan oleh lampu, sedangkan watt adalah satuan untuk mengukur konsumsi daya listrik yang dipakai lampu.
Yang perlu diperhatikan adalah semakin besar nilai lumen yang dimiliki lampu, maka akan semakin terang cahaya yang dihasilkan oleh lampu tersebut, begitu juga dengan watt, semakin besar nilai watt pada lampu maka akan semakin terang pula cahaya yang dihasilkan oleh lampu.
Namun perlu juga diperhatikan untuk masing-masing jenis lampu memiliki nilai lumen dan watt yang berbeda, misalnya jika dibandingkan, tingkat cahaya yang dihasilkan oleh bohlam lampu LED 3W setara dengan bohlam lampu pijar 25W, karena keduanya memiliki nilai lumen yang sama yakni sekitar 250 lumen.
Terdapat beberapa macam warna cahaya lampu LED yang dapat anda pilih, misalnya jika ingin cahaya kekuningan maka pilihlah bohlam lampu berukuran 2700K. Atau jika anda menyukai cahaya putih, anda dapat menggunakan bohlam berukuran 4000K, atau anda bisa pakai yang berukuran 5000K jika ingin lebih putih lagi.
2. Pilih Warna Cahaya Bohlam Lampu LED Yang Diukur Berdasarkan Satuan Kelvin (K).
Source images : detroitlovedr.com |
3. Tentukan Pilihan Jenis Bohlam Lampu LED Yang Diinginkan
Tips selanjutnya dalam memilih bohlam lampu LED yang tepat adalah menentukan jenis bohlam lampu, antara jenis bening dan jenis opal atau lebih dikenal dengan istilah warna susu.
Bohlam lampu jenis bening lebih disarankan untuk lampu dan kap yang didesain untuk keperluan menciptakan pola bayangan pada dinding rumah atau tempat tertentu, sedangkan bohlam lampu jenis opal digunakan untuk mendapatkan cahaya yang menyeluruh (tersebar merata) pada seluruh ruangan.
4. Pilih Bentuk Dan Ukuran Bohlam Lampu LED Yang Diinginkan
Source images : www.kisspng.com |
5. Memperhatikan Nilai CRI (Colour Rendering Index) Pada Bohlam Lampu
Tips lainnya yang tak kalah penting yakni, memperhatikan CRI (Colour Rendering Index) lampu yang akan dipilih, CRI dapat menunjukkan kemampuan bohlam lampu untuk menampilkan warna yang sesungguhnya.
Source images : www.lumens.com |
Itulah beberapa tips memilih bohlam lampu LED yang tepat.
Demikian untuk artikel kali ini mengenai Tips Memilih Bohlam Lampu LED Yang Tepat, semoga bermanfaat.